Selisih Satu Kisah

By Afrilia Utami - October 28, 2012


:husni hamisi

hari rabu ini aku berangkat, ingin menguasai cerita-
aku ingin membuatkan sebait saja puisi sederharna
tanpa terikat dari mana aku menemukanmu 
senyuman yang tidak satu pun dapat tersenyum sama
seperti kita 
yang saling melambai dikejauhan lautan,
di dalam hutan dan lekukkan satu benua.

mungkin ini bukan puisi indah yang sepuitis gibran
awan terlihat terpaksa turun untukku dan ini untukmu juga.
awan yang berbaris-baris keemasan seperti ranjang
yang mengapung dengan dunianya.
cerita-cerita mengenai melodi dan nada panjang
barangkali sedikit tercekik di leher, tapi kita bernafas lagi.
Hora! Hore! Horu!
aku hidup
juga kau
dan matahari mengajak kita memburu hangat dipinggir pelabuhan.

tuan yang baik hati
bagiku hari makin sempit
dan kancilku hilang entah ke tempat mana 
apakah kita mencari hal yang sama?
dua kancil kita yang mungil dalam ingatan lampau.

merpati yang datang ke wajahmu
ia memberimu sayap, kata merpati
"itu dari Tuhan. itu sayap Tuhan!"
dan kita menyanyikan sepi kita
bersama-sama, dalam seikat wine
baunya tertinggal sampai doaku
padamu; kita mengulang yang baru.

03 Oktober 2012

selamat mensyukuri berkurangnya 1 tahun jatah Tuhan ya, saudaraku yang baik hati.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments