coretan lain

By Afrilia Utami - October 28, 2012


31 Juli 2012
Afrilia Utami

PUKAT PUISI

lembar-lembarmu akhirnya berserakan
di kepalaku yang berantai dengan telur.
dari yang segala arah, dari segala penjuru
puisi selalu memaduku, untuk menemuimu.
walau kita sesaat merasai hidup di dalam kata.

dibalik kamar dengan gapura mimpi di depan
segala praduga membuat kita seolah paling muda.
ada yang luput kujelajahi di wajahmu yang lesung.
sunyi yang ambruk tanpa dilindungi konstitusi instuisi.

kecuali kelahiran, kematian, nisan, 
tuhan dan sekumpulan puisinya.

ke dalam puisi seseorang menuliskan-
rumus-rumus kemalangan yang hanya dimengerti
oleh sebola mata yang terbuka dengan lebar.
betapa ingin, aku menjadi narasi yang kau tulis
sembari menyaksikan senja diujung paragraf.

2012

DIKTAKTOR

sebenarnya, aku adalah diktaktor yang menggebu-gebu
dengan segala pemikiranmu yang merontokan rangkaian gigi
seorang perdana menteri, senat, presiden, pejabat,pns -
dan seluruh keanggotaan dari jaringan liberalism koruptor.

di diam matamu saja, aku memilih kerajaan bagi sekumpulan
anak-anak kita. tanpa demokrasi, aku ingin jadi seorang komunis
yang suka kau cubiti sembunyi-sembunyi. terperi dan tak berpamrih.
barangkali, begitu selayaknya kita hidup.

2012

  • Share:

You Might Also Like

0 comments