artikel senja

By Afrilia Utami - October 28, 2012


: Teten Rustendi

di mana jiwa kota nun kita yang akan dimusnahkan?
jalan pulang menuju rumah yang wangi oleh kebaikan. 
senyum lugu yang tiap hari melambai di jalan-jalan.
dijumpai banyak orang yang berbeda-beda melihat hidupnya.
akan kearifan, tafsir keadaan, cara terbuatnya makanan,
dan menghadirkan manfaat bagi banyak orang nelangsa.

dunia memiliki gumpalan awan yang berhijrahan
ke tengkuk mata yang mencercah sinar pelangi
sepertimu, kau dapat memberikan hujan 
dalam tindakan kenangan dan kata-kata.
hatimu terlahir, selalu dicetak segar di musim angin.
dalam halaman, kau ada di kertas-kertas
yang diberikan oleh tuhan. sebagaimana usia,
kertas itu kegerahan dan berdesakan 
menunggumu mengetikan tasikmalaya dalam berita.

seperti apa harapan untuk sebuah alasan
kemudian dari langit cahaya turun serupa senja
dengan senyuman wajah bulatmu.
memang menyisakan sedih, senja akan pergi.
tapi kematian sesuatu yang pasti diberikan.
senja tiada mati, di langit senja kerap terlukis
merebahkan arti-arti, dan puisi dalam artikel. 
dan cahaya terlahir di wajahmu yang bahagia..

baru kudengar nyanyian burung begitu hening,
mengiringimu, kaulah kekasih yang baik..
yang menuju tanah syurga. kecelah kenangan
syurga mengirimkan bau yang terjaga.

2012

  • Share:

You Might Also Like

0 comments