coretan lain

By Afrilia Utami - October 28, 2012


09 Juli 2012
Afrilia Utami

MAWAR PALSU

boleh aku mengenalmu sebagai mawar palsu?
yang tak pernah tertanam, berarti tak merasai layu.
laki-laki bermunculan dengan minyak di rambutnya
yang mudah saja terbakar jika di sentuh api muda.

sering kudengar, gelisah yang tertekan dikeringatmu
tapi kabar-kabar seolah juga terbakar, menutup
dan hilang kemudian. di sebuah bioskop tua
banyak juga mawar yang renyah kita suap.
mawar-mawar malang. seperti ternodai
oleh sebuah hantaman tangan kecil.

2012

PILKADA

jalan-jalan tidak jadi kebakaran di hari pilkada
ia mengaku menjadi kuburan yang keramaian.
orang pinggir masih penuh angin di perutnya-
yang terbuka dan sesak dengan belati hijau
beberapa menyapukan mimpi-mimpi ditidurnya.
terpejam dan memilih diam selamanya.

dengan demikian, banyak yang menangis histeris
kehilangan hak sebagai manusia yang demokratis-
kata sebuah republik yang nyaris diracuni sesuap
saja nasi dan sekantung angin yang bergelembung.

remaja makin meminimkan busana, yang muda-
mendadak sok tua. yang tua pergi -
dengan label barunya.
moralitas
mendadak seperti ubi bakar yang habis di makan.

2012

NOT

dalam kehidupan
kepedihan tak luput kita sembunyikan.

2012

KESETARAAN

suka kita berpandang pada keheningan
yang bertubuh seperti calon anak-anak kita.
sebuah waktu hanyalah sebuah
dan sebuah tak bisa sedua, setiga, seempat-
dan seterusnya.

dalam ketika yang mulanya kita lupa
banyak perbedaan kau dan aku temukan
Tuhan telah mencipta. dan cinta juga
yang mempersantukan.
lihatlah, bulan yang berpantulan
dua, empat, delapan di matamu.

akankah kita memiliki sejenis rindu yang sama?

2012

  • Share:

You Might Also Like

0 comments