Rindu Termagis

By Afrilia Utami - August 23, 2011


Sketsa pelangi sedang bersajak, membawa rindu mengembala disela-sela hati.Jarak adalah tali layang yang kini terbang di punggung biru langit, menitih namamu di salju yang jatuh di pelupuk mataku.Sementara Lelagu musim berganti dengan sama gigil yang kuikatkan pada jendela rinduku.Di lengan waktu dan kesekian jeda yang menunda ketertuntasanku di wajah yang tersapu senyum beku.Ingatan dari sekata nada sederharna yang menjadikan istimewa tentang beribu tatanan kata.

Bayangmu menjadi kunang-kunang yang erat kugenggam dengan tatapan yang kekal. Dalam hening yang tak sepi denganmu.Kita adalah binar jiwa yang memainkan dawai cinta dengan segenggam ranggam.Aku jatuh satu-satu hingga kau rekatkan aku dengan dekapan do’a.


Pernahkah aku di rembang lampu-lampu ruangmu? Tanpa menitikan airmata dari gulita, tanpa semangkuk cahaya mimpi?Dan ketika aku hidup dalam kesemantaraan dan keabadian pemilik rindu.Aku akan setia membekal rengkuhan hangat dekap senyummu.Pertemuan di beranda hati, rindu yang mengadu ingin temu.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments