Catatan Dari Kaki Masakan

By Afrilia Utami - August 04, 2011

Aku tiba bersama waktu dengan gerobak
berkayu tua dan rayap yang giginya ompong dua.
Ada ibu diroda yang berputar, membawa tulangtulang ayah-
menggelinding di sepasang cincin bermata cinta,
separuhnya telah retak.

Kakiku berjalan ketika itu, dengan kursiroda yang berlari.
Banyak lubang dalam-dalam menanamkan bom-bom teroris
yang mati kemarin. Memeluk sepi sepanjang kematian.
Ayah berpesan. "Tanamlah bom itu ditempat yang sesuai."
Di diriku aku menanam bom.


Waktu masih ditangan kiriku dengan pisau yang baru dibeli ibu,
kemarin sore di Pasar. Menjajakan lilin-lilin, setetes api di atas gerobak.

Sekilo tepung terigu. Udang goreng. Sebotol kecap. Bawang putih.
Tim tulang buaya. Tempurung Kelapa. Rumput laut. Dan ikanikan hanyut
tanpa ada kuburan yang sanggup menahan masakan itu jadi
di kulit kepalanya. Aku melahap, seusai hidangan tubuhku jadi -
.....di atas meja makan.***

04 Juni 2011

  • Share:

You Might Also Like

0 comments