Racauan yang Belum Sempat Tuntas Pada Jam(mu)

By Afrilia Utami - August 04, 2011

Ini aku.
Genangan penantian-
tentang mimpi-mimpi yang sama
dia miliki.
Kepada bintang timur seusai takhbiratul ikhram.

 Inilah
   Aku yang menyanggupi dalam senyummu,
yang ketika itu dia tahu.
Aku sembunyi
........ dikecil airmatamu.


Ini adalah aku.
Sebaris nyanyian sore, 
--membatik do'a kematian di tubuhmu.
Dia paham aku telah terkubur lama, dan
tinggal dalam menara kehidupan anak nelayan.
Mengarungi tubuh usiamu. Dari Zaman Paleolitikum.
.....dari palung dua telapak tanganmu.



Lihatlah ini aku!
Membakar otak malam dengan peluru
--kakikaki semut.
Ketika dia membangunkanmu
dari hikayat penyiksaan rindu yang lindu.
Saat upacara kepedihan ayatayat -
                       j
                  a
              t
         u
    h
............. digetar jiwa
detak jantungmu dan aku.

Dan inilah aku
racauan yang tak tuntas pada dengkuran waktu
yang setia mengaji dalam jam tunggu.
--dengan mulutmu,
                 aku pinjam.

02 Juni 2011

  • Share:

You Might Also Like

0 comments