di Kota Tasikmalaya

By Afrilia Utami - August 04, 2011

Pagi mulai surut
Aspal-aspal dihitam bulat roda
Tapal kuda banyak berjejak
Di sepanjang jalan Pancasila
Angkot-angkot menagih muatan
Becak, dan andong saling menunggu
Dengan wajah gerah.

Aku masih berjalan diatas dua roda
Sepedahku dengan cepat mengundang
Petir dan halilintar di jalan yang tidak -
Aku tahu namanya. Kota Tasikmalaya
Begitulah paru-paru terbakar di dalamnya

Alun-alun yang serupa padang hijau
Tempat motor dan kakikaki lupa tujuan
Berkumpul.
Aku menanti seorang yang katanya
selalu berjanji manis
Membagikan buah yang modalnya -
dari keringat kami mengupacarakan do'a kehausan,
do'a dari yang .t.e.r.a.b.a.i.k.a.n.

Di saku ampas jalanan dan gang-gang
Pelacur, pengemis, dan pecundang
Berkembangbiak di atas rel kereta api.
Lampu-lampu dibarisan mata mereka
Tercecer.

Aku dan Tasikmalaya
Tenggelam dalam-dalam

11 Juni 2011

  • Share:

You Might Also Like

0 comments