Ode Sederharna : Perjalanan Capung

By Afrilia Utami - August 04, 2011

: Rangga Umara

Di samping jiwamu, ada aku.
Berjalan mengemudikan sisa waktu
lampu-lampu Tuhan dan segelintir mata tahanan
-keheningan yang membilang

Aku bersembunyi di senyummu, menulis dengan sebiji  kapur.
Ketika pemuda kecil meniup lilin kehidupan. Menyalakan yang baru.
Ketika aku merapalkan do'a dibalik deras hujan.
... jari kelingking yang gigil.


Di atas kursi aku melihatmu terduduk dengan bisu. Sembunyi.
Di hari aku menjadi airmatamu, tidak habis tersapu. kembali -
tertahan dikatup dua mata capungmu.
Pemuda kecil berjalan, membawa genggam harapan
membakar matahari di laci tua.

Jalan pemuda kecil berlari di atas cermin..
aku ingin berada setia dengan langkah
jerami-jerami detik yang tumbuh ketika kita.

sebelum debu merangkai sumbu menuju hangus
mengumpulkan jasad-jasad pertanyaan.

2011

***
Selamat mengubah status usia, saudaraku Rangga Umara..
Maafku hanya dapat menuliskan kesederharnaan yang terlambat pula.
selalu ada do'a yang baik untuk terbaikmu.. Amin.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments