Sepanjang jalan, hujan belum jadi tepi
Hujan bayangmu, lelaki
Suara empat kaki kucing
Saling bersaing.
Diam-diam aku memakamkan senja
Mencuri sunset dari hijau matamu
Dan menjadikan mata tengah kepala
Engkau masih telanjang
Menggigil dalam bayang
Aku jadi ingat
Sebuah rengkuhan dan tangan
Suara parau campur keringat.
Dari perutmu yang menari
Meronce akor minor
Menggalang phytagoras, di alismu yang pamor.
Mulutmu masih getar
Jantungmu kian debar
Aku menjadi remaja cinta
Sebelum sampai pada rupa
Seperti ragam apa, engkau?
Lelaki puisi?
2011
0 comments