Sekerat Roti di Jadi
sekerat cinta ini untukmu
bagian ini sedang pelan-
berjalan lewati atap awan.
aku dengan pisau-pisau tua
yang nganga, sedang kugenggam
dan hati-hati ini duri.
jangan takut...
jari-jariku jadi keriting yang kuyup
setelah direbus peraut bimasakti
sekerat malam ini untukku,bisiknya.
kismis-kismis berbinar tanda sunyi
yang pelan-pelan terpejam.
2011
Pocong yang Malang
dia itu pocong yang malang
kaki dan tangannya diborgol
juga dengan mata. diikat sekujur.
pocong itu dia yang kau lihat
malang ya?
tubuhnya dibungkus. dan hanya
melompat-lompat. ingin buang angin.
yang terkurung itu siapa?
kukira itu kita.
2011
Kenari yang Berjalan
perjalanan seakan memanjang kulalui.
aku ingat sawah-sawah dipinggiran tepi-
jalan setapak. kakiku dan kaki kau. juga bulan.
di sebuah ubin desa. dengan banyak peternak.
bayangan sapi, kucing, kerbau, dan burung
yang tegak-tegak itu, masih berdiri
depan kita. mereka merangkul senyum
atau petaka, tanda-tanda lelah yang berkarat.
aku ingat sawah-sawah dipinggiran
saat kita saling meminjam tangan
untuk sesuap nasi, yang kita makan.
2011
Biru, Warna Rindu
rambutmu adalah hujan yang hitam
dan pelangi itu tak pernah sempurna
terbelah di ujungnya.
rindu itu, ombak di awan. riak angin
berikut hilir yang tak bergilir lagi.
kau
aku
lalu,
bersikuku
membakar api.
2011
0 comments