Coretan : 18 November 2011

By Afrilia Utami - November 29, 2011



Dari Harian

Aku ingin menuliskan ini di hatimu
dari sepasang anak kucing yang baru
kutemui, di sore tadi.

tapi mulutnya ke depan haus, ingin minum -
air susu, dari induknya yang mati dua pekan, lalu.
setelah aku menemukanmu, di jalanan basah
Kucing itu berangkat menuju lahunanku.

Kita kemudian saling menyapa guntur
Di tepi jalan. Aku menitipkan surat kecil
Di sakumu, dengan tangan kaku. Tertulis
“Aku ingin menemuimu kembali”
kemudian sepasang itu, memanjat ke lampu.

aku melihat senyuman yang giginya hilang
karena kaki-kaki kita melangkah ingin pulang
tapi ke mana? Ke anak kucing yang malang?
; menemuimu adalah kepulanganku.

Kemudian sepasang itu, memanjat ke lampu.

2011

Mematung

Gambar itu seakan tertawa
dalam tangisan kering.

2011

Mengapa Tak Berbicara?

bolehku bertanya, bu?
tapi ibu diam. tak memaling
menganggapku ada.

bolehku bertanya, bu?
ibu malah pergi
membawa fotoku
ke pelelangan ikan.
seharga 25 sen kembali 1 sen.

bu, bolehku bertanya?

lewat waktu, ibu tak lagi
pernah melihat. ibu buta.
dan buta itu aku juga.

dunia ini gelap ya, bu?

sejak buta, ibu lupa
cara berbicara.

2011

Sayap-sayap Rindu

aku sedang ingin mengatakan rindu
tapi dia melarangku. dia kupu-kupu
yang terbang semaunya, aku bebas-
menangkap. namun dia tak mau bebas
dalam tangkapanku.

hap..hap..hap...
dia mengajakku melompat, dari ranting
yang telah bugil. aku jadi daun 
dimakan ulat-ulat, aku jadi kering dan-
berbolong-bolong. jatuh mendekap tanah
berwarna merah. 

aku sudah jatuh..
di merah yang berasal dari tubuhku.

2011

Rautan Senyummu

katakanlah...
jujur.

mengapa aku
tak pernah miliki
senyummu.

2011

  • Share:

You Might Also Like

0 comments