Coretan : 15 November 2011

By Afrilia Utami - November 29, 2011



Langit Hitam


langit masih terlihat jatuh-jatuh
menimpa tubuh dan, rubuh kemudian.
rindu itu sunyikah, Rasul?
kerap ia melangkah memulangkan
lipatan surat, di hari kadaluarsa.

langit masih sama dipandang
luas, dan jauh. 
kelam
padam
legam
terbenam

lam.

2011


Tubuh Tertutup


hatiku mulai susut pada linangan air 
yang membasahi ubin dan dinding kusam
kulihat tubuhku terbaring dengan malaikat -
di sebelahku dan ia menyaksikan air yang perlahan
  ; menenggelamkan tubuhku. 

aku masih menyaksikan detik-detik itu.

2011


Hanya Batu


tubuh hari-hariku tak lelah miliki kesunyian
kemarau pun, hilang begitu saja. bolehkahku bertanya?
di lorong-lorong tua, dan ubin berwarna merah sekolah
di jam pelajaran. mengenai kehidupan. bahagia itu?

tetapi dunia ternyata sedingin salju, guru. Sebau bangkai.
bahkan kami dipenuhi mimpi dan yang mencari
digerbang jendela, denganmu titah langkah bersitatap.
aku membuka sejarah hidupku.
dan tangan-tangan jadi separuh mencari kanan
dan kiri yang kerap kita sembunyikan.

batu yang menangis
dan sebagiannya
hanya fana pada kehidupan.

namun semua begitu berarti, akan keberadaanmu, guru.
ada yang mengajariku menjadi manusia bukan batu.

2011

Gelungan Matahari
: Mega Fujalestari

wanita itu sedang bahagia, begitu kukira.
wajahnya kadang menampung cahaya
yang tiada terkira. bersembunyi dalam lilin kecil.

hidup mungkin gerak, dan usia adalah apa?
waktu masih menunjuk diri, di jam siang 
pelajaran hari raya hapalan. tapi wajahmu
menunjukan muda, bahagia, cinta, dan bagian
dari cita yang sama ada di kita.

lampu tak selamanya bersinar. namun
kerap senyummu adalah gumpalan yang kusebut
gelungan matahari. berbinar, begitu yang kudengar
dari hatimu.

2011





  • Share:

You Might Also Like

0 comments