Syukurku Sepanjang Waktu-MU

By Afrilia Utami - September 10, 2011


Takbir masih berdering, di dua telinga, bergetar di satu hati, dan merasuk dalam jiwa. Saya mememejamkan mata, mengheningkan dasar kalimat "Iman adalah mata terbuka, mendahului datangnya cahaya, tapi jika terlalu silau pejamkanlah saja lalu rasakan hangatnya keajaiban" seseorang menanamkan kata-kata yang sederharna dan berharga di diri saya. Ya, saya ingin terpejam
sejenak, dengan do'a-do'a yang kemudian terbaring di hati, memanggil-manggil pemilik abadi. Setelah itu, saya merasakan hangat-Nya menyentuh relung saya. Meresap lalu mengkristalkan airmata di faras saya. Saya mengecup nama-Nya dengan santun rindu yang bertumpu pada waktu yang singkat menggelinding di kaki-Nya. Sesaat, Saya tersadar.. Saya bukanlah wanita tanpa airmata, tetapi dari penyatuan cinta dan harapan tergabung dalam yang dinamakan kehidupan dari yang bahagia sejatinya... Terimakasih ya Rabbi, tidak seperti tahun kemarin. Saya terkulai di rumah sakit ditemani jam mati. Menyambut hari yang indah dari hal-hal yang mencabangkan bahagia, Insya Allah. Berbagi adalah bagian yang menghadirkan seni kebahagiaan itu singgah. kurang dari seminggu ini, saya telah menyapa keajaiban-Mu..

Kafanilah aku kelak, dengan roman 
kedamaian dan helai kebahagian 
Bungkuslah aku, dengan nama-Mu 
Membatik di jiwa aku. 


- Alhamdullillah..
1 Syawal 1432

  • Share:

You Might Also Like

0 comments