Potret Perak

By Afrilia Utami - December 01, 2010


Ada yang datang
Dengan langkah terpapar lancang
Membekal segelas malam pada ilalang
Dibawa hilang.

Dua matanya lupa dikancingkan kemarau
Suara-suara datang. Paling lantang. Dari sunyi
Paling tak ku kenali.
Telinga menjadi tiga dikasir penjaga
Brankas emas, ingat kau semakin cemas


**


Ada lembah paling rawa pada kaca buram.
Lampu-lampu jalanan berwajah perak.
Semu. Potret dinding berwarna gading. Dilalui
Dermaga senja disewaktu pintu terbuka.
Tanpa,
Kunci. Tanpa ada diri.

11 November 2010

  • Share:

You Might Also Like

0 comments