Laku curah embun pada dedaunan
Mengantarkan tibaku pada rindu.
Sebuah rindu yang ragu untuk berlalu
Rindu yang sukar berhenti mengakar
Rindu yang takkan bisa tertakar
Jelas padamu, Ibu..
Kucari sudut-sudut mana, untuk
Mengantarkan kegelisahanku
Menidurkan atas beribu pertanyaan
Tentang bagaimana senyummu.
Kabar harimu. Saat ini.
Namun semua menolak paham
Cahaya hatimu, Ibu..
Buatkan sebidang langit biru
Dada-dada bidang yang lapang
Rebahkan kecantikan, pelangi abadi
Tak tergantikan.
Di rahimmu aku terbentuk. Ibu.
Kaulah yang menjadikan aku
Ada. Mengenal usia muka dunia..
Lalu seberapa lama lagi akan engkau ajarkan
arti cemburunya rasa dengan selapang hausnya
sebuah pertemuan. akan dekapan dua matamu,
kembali ...
“Love you, Mom.. “
29 November 2010
: Afrilia Utami
0 comments