Pita Hitam

By Afrilia Utami - May 18, 2011





dua anak melangkah tanpa alas dengan luka.
menggambar rumah, dari lipatan perahu kertas,
plastik bekas dan botol antik. tinggal berserakan pandang.
berlarian angka dalam gulita. mengetuk api seratus kali.
meminjam matahari di celah batubatu buta.

satu pintu, untuk ibu masuk
rambut ibu seperti sapu injuk
dengan hitam dan sedikit abu di ujung.
ibu tahu tentang aku yang menyusu
di dalam dada malam kematian. --katanya



separuh anak membuat jendela. dari pohon
kelapa, sisa kaca, dan warna kering bubuk
terali jemuran tetangga. di luar banyak srigala
bermulut bau, dan bibir berbusah memakai mukena.

kepulan asap sisa pertempuran membawa pita.
barisan bedil dan senapan dari gugur 
tangantangan pahlawan. seikat pisau tumpul .
senyum dan airmata jadul dalam bingkai sekotak nama.
tulangtulang ayah, jadi fosil tinggal debu.

kini terbaring bersama kami.
di rumah, dua anak tanpa alas
dengan jasa. 

18 Mei 2011

  • Share:

You Might Also Like

0 comments